Dari Ma'qil bin 'Ubaidillah Al-Jazary -rahimahullah- beliau mengatakan: 'Dahulu para ulama ketika berjumpa, mereka saling mewasiatkan dengan untaian kata ini. Dan jika mereka tidak hadir(tak berjumpa), maka sebagian dari mereka akan menulisnya kepada sebagian yang lain. Bahwasanya(wasiatnya ialah);

❝ Siapapun yang memperbaiki hal-hal tersebunyi yang ada pada dirinya, maka Allah akan memperbaiki hal-hal yang nampak dari dirinya. Dan siapapun yang memperbaiki (hubungan -pent) antara dia dengan Allah, maka Allah akan mencukupinya(mengatur -pent) hubungan antara dia dengan manusia Dan siapapun yang mementingkan urusan akhiratnya, maka Allah akan mencukupkannya dari urusan dunianya. ❞

[ Riwayat ini dibawakan oleh Ibnu Abi Dunya rahimahullah dalam Kitabnya Al-Ikhlas wan Niyyah Hal. 54, Cetakan Darul Basyair ]

Text Arabic:

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ الْجَزَرِيِّ قَالَ: كَانَتِ الْعُلَمَاءُ إِذَا الْتَقَوْا تَوَاصَوْا بِهَذِهِ الْكَلِمَاتِ، وَإِذَا غَابُوا كَتَبَ بِهَا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ أَنَّهُ :مَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ، وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ كَفَاهُ اللَّهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ، وَمَنِ اهْتَمَّ بِأَمْرِ آخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ