Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah pernah menyampaikan,

من سار في طريق العبودية إِلَى لقاء الحبيب، فلا بد من مواصلة السير حتى يصل، فإن وقف في الطريق أو رجع هلك،

Barangsiapa yang menyusuri jalan peribadahan demi berjumpa dengan Yang Dicinta, maka mau tidak mau harus menempuh perjalanan hingga sampai(ke tujuan). Adapun jika ia berhenti di tengah perjalanan ataupun memutar arah kembali, tentulah ia akan binasa.

فإن اشتد عليه ألم السير، فليذكر راحة الوصول وقد زال التعب

Jika pedihnya perjalanan semakin dahsyat menimpanya, maka hendaknya ia mengingat ketentraman dari pencapaian dan sungguh keletihan itu pasti akan sirna.

[Majmu' Ar-Rasaail Ibn Rajab Hal. 342, Jilid 1, Cet. Al-Faruq Al-Haditsiyyah]